BLOGGER TEMPLATES AND MyYearBook Layouts »

Selasa, 21 Juni 2011

Ta’lim al-Lughah al-’arabiyah li al-Athfal


مدخل إلى طرق تعليم اللغة العربية
كانت صناعة التعليم في الماضي تقوم على أساس أن يتخرج المعلم على يد شيخه ولم توجد في الماضي معاهد لإعداد المعلمين يتخرج فيها من يريد أن يمتهن مهنة التعليم فهذه المعاهد على اختلاف أنواعها نتاج العصر الحديث ولم يعد فن التدريس يقوم على الفطرة والموهبة والتمرس كما كان الحال في الماضي إنما أضيف إلى ذلك تعلم أصول المهنة وقواعد الفن فقد أصبح التدريس عما له أصوله وقواعده وله فلسفته واتجاهاته التي تقوم على دراسة نظريات التربية وعلم النفس والإرشاد التربوي والطرق العامة والتدريب العملي على التدريس وتحويل النظريات والأسس العلمية إلى مهارات تعليمية يظهر أثرها في أداء المعلم وعمله المهني .
لقد أدرك العالم أجمع الدور الكبير الذي يقوم به المعلم في بناء الأجيال وإعدادها للحياة وفي تشكيل المجتمع فهو المسؤول عن تنفيذ السياسة التعليمية وهي السياسة التي يضعها أي مجتمع لتحقيق أهدافه .
ولإيمان الدول بأن المعلم عصب العملية التعليمية والعامل الرئيسي في نجاحها فقد حرصت على توفير جميع الإمكانات لإعداده إعدادا مهنيا متكاملا ثم أتبعت هذا الإعداد بتدريبه أثناء الخدمة وتزويده بالمستحدث علميا ومهنيا .
المعلم الناجح

PORNOGRAFI

UNDANG – UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NO 44 TAHUN 2008
TENTANG
PORNOGRAFI
Dalam Negara Indonesia adalah Negara hukum yang berdasarkan pancasila dengan menjujung tinggi moral, etika, ahlak, sebagai bangsa yang mengerakan hukum tentang perundang – undangan yang terkait pornografi seperti yang kita lihat pada bintang iklan film tidak dikenakan pasal yang terkait dengan pornografi.
- Pasal 15 “Kita harus menetapkan secara tegas tentang bentuk hukuman dari pelanggaran pembuatan, penyebarluaskan, dan pengunaan pornografi yang disesuaikan dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan yakni berat, sedang, dan ringan.”
- Pasal 16 Ayat 1“Bahwa pemerintahan, lembaga social lembaga keagamaan keluarga atau masyarakat mengapa untuk membina, mendampingi serta menjaga kesehatan fisik dan mental kepada anak sesudah terjadi korban. Sebaiknya diadakan penyuluhan untk mengurangi aksi pornografi pada usia dini.”
- Pasal 19 “Pemerintah daerah belum menjalankan kewenagannya untuk memblokir pornografi melalui internet seandainya pemerintah daerah melaksanakan pasal tersebut maka pornografi tidak merajalela oleh saat ini dan anak – anak tidak mudah untuk mengunduhnya tayangan pornigrafi itu sehingga UU tersebut bias berjalan.”
- Pasal 1 Ayat 1 “Dalam undang – undang ini tidak sesuai dengan kenyataan karena praktek dilapangan masih banyak gambar, sketsa, foto, ilustrsi, DLL. Yang masih bebas beredar dalam masyarakat kita.”
- Pasal 1 Ayat 4 “Yang saya lihat saat ini banyak warnet yang menjalankan pasal ini dengan tidak memblokir situs internet kususu anak yang berusia 18 tahun.”
KRITISI UMUM
Kenyataan saat kini banyak penyebaran pornografi baik ditayangan televisi maupun multi media inilah yang masih belum tindak oleh pemerintah. Masih banyak film yang berbau porno beredar di Indonesia tapi kenapa hal tersebut tidak ditindak oleh pemerintah. Pornografi pun jadi semakin mudah dijangkau khususnya oleh anak-anak dibawah umur. Hingga kini hukum pornografi belum seberapa ditegakkan. Pemerintah hanya sebagian menutup situs-situs pornografi. Tidak sebanding dengan situs situs pornografi yang telah muncul atau yang telah menyebar luas. Jika pemerintah menutup situs-situs jejaringan di Internet tetapi pemerintah belum bisa menimalisir film-film yang telah mengandung unsure-unsur porno di Indonesia sendiri.
Pada BAB IX : Peran pemerintah dan peran masyarakat pasal 40 ayat 1 hendaknya pemerintah membuat undang – undang sisitem informasi dan teknologi agar teknologi tidak disalah gunakan oleh masyarakat tentang pemanfaatan teknologi informasi agar teknologi informasi dapat dimanfaatkan secara positif.
Pada BAB XI : Sebaiknya dilihat terlebih dahulu apa motifnya sebelum memidanakan atau menghukum seseorang.

Kamis, 02 Juni 2011

Hubungan Ilmu dengan Bahasa



            Bahasa adalah medium tanpa batas yang membawa segala sesuatu mampu termuat dalam lapangan pemahaman manusia. Dan bahasa adalah media manusia berpikir secara abstrak yang memungkinkan objek-objek ditransformasikan menjadi simbol-simbol abstrak. Dengan adanya transformasi ini maka manusia dapat berpikir mengenai tentang sebuah objek, meskipun objek itu tidak terinderakan saat proses berpikir itu dilakukan olehnya (Surya Sumantri, 1998).

            Terkait dengan hal di atas, dikatakan sebenarnya manusia dapat berpikir tanpa menggunakan bahasa, tetapi dengan ilmu menjadikan bahasa memudahkan dalam kemampuan belajar dan mengingat, memecahkan persoalan dan menarik kesimpulan. Dengan ilmu, bahasa mampu mengabstraksikan pengalamannya dan mengkomunikasikannya pada orang lain karena bahasa merupakan sistem lambang yang tidak terbatas yang mampu mengungkapkan segala pemikiran.

            Sebagaimana  dikemukakan   oleh  Kempen (tokoh psikolingustik) yang menjelaskan studi mengenai manusia sebagai pemakai bahasa yang berhubungan dengan ilmu, yaitu mengenai sistem-sistem bahasa yang  ada pada manusia yang dapat menjelaskan cara manusia dapat menangkap ide-ide orang lain dan bagaimana ia dapat mengekspresikan ide-idenya sendiri melalui bahasa, baik secara tertulis ataupun secara lisan.

            Ilmu dan bahasa berhubungan  antara kebutuhan-kebutuhan kita untuk berekspresi dan berkomunikasi dan benda-benda yang ditawarkan kepada kita melalui bahasa yang kita pelajari. Manusia hanya akan dapat berkata dan memahami satu dengan lainnya dalam kata-kata yang terbahasakan. Orientasi inilah yang selanjutnya mempengaruhi bagaimana manusia berpikir dan berkata.

            Contoh dalam perilaku manusia yang tampak dalam hubungan ilmu dan bahasa adalah perilaku manusia ketika  berbicara dan menulis atau ketika dia memproduksi  bahasa, sedangkan prilaku yang tidak tampak adalah perilaku manusia ketika memahami yang  disimak atau dibaca sehingga menjadi sesuatu yang dimilikinya atau memproses sesuatu yang akan diucapkan atau ditulisnya.

            Dari uraian tersebut dapat disimpulkan ruang lingkup ilmu denagan bahasa yaitu mulai pemakaian bahasa, pemproduksian bahasa, pemrosesan bahasa, hubungan antara bahasa dan perilaku manusia, dan hubungan antara bahasa dengan ilmu.

            Dari banyak tokoh yang memaparkan hubungan bahasa dan ilmu, paparan Edward Sapir dan Benyamin Whorf yang banyak dikutip oleh peneliti dalam meniliti hubungan bahasa dan ilmu. Sapir dan Worf menyatakan dua hipotesis mengenai keterkaitan antara bahasa dan ilmu: Hipotesis pertama menyatakan bahwa perbedaan bahasa menyebabkan perbedaan pikiran atau ilmu yang diperoleh orang yang menggunakan bahasa tersebut, hipotesis kedua adalah menyatakan bahwa struktur bahasa mempengaruhi cara inidvidu mempersepsikan dan menalar dunia perseptual.

Pendidikan Karakter


A.      Hadits 8831 dan 1406

حَدَّثَنَا هَارُونُ بْنُ مَعْرُوفٍ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ وَسَمِعْتُهُ أَنَا مِنْ هَارُونَ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ قَالَ أَخْبَرَنِي أَبُو صَخْرٍ عَنْ أَبِي حَازِمٍ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمُؤْمِنُ مُؤْلَفٌ وَلَا خَيْرَ فِيمَنْ لَا يَأْلَفُ وَلَا يُؤْلَفُ
            Harun bin Makruf bercerita kepada kami: Abdullah berkata, dan aku mendengarkan dari Harun. Ia (harus) berkata: Abdullah bin Wahab bercerita kepada kami: ia(abdullah b. wahab) berkata: Abu Shakhrin menginformasikan kepadaku dari Abi Hazim dari Abi Soleh dari Abi Hurairah bahwasanya nabi Saw. bersabda: Orang Mukmin adalah org yg beraklaq, dan tidak ada kebaikan bagi orang yang tidak beraklhak dan ia tidak akan diakhlaki (dihormati).

حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ سَلَمَةَ بْنِ صَفْوَانَ بْنِ سَلَمَةَ الزُّرَقِيِّ عَنْ زَيْدِ بْنِ طَلْحَةَ بْنِ رُكَانَةَ يَرْفَعُهُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِكُلِّ دِينٍ خُلُقٌ وَخُلُقُ الْإِسْلَامِ الْحَيَاءُ
            Imam Malik menceritakan kepadaku sebuah hadits yang disandarkan kepada Rasulullah Saw.,dari Salmah bin Sofwan bin Slamah al-Zurqini dari Zaid bin Thlhah bin Rukanah: Rasulullah bersabda: Setiap agama memiliki akhlaq dan akhlaq Islam adalah rasa malu.

B.     Makna Mufradat (Keyword)
الْمُؤْمِنُ مُؤْلَفٌ      : orang mukmin adalah orang yang berakhlaq.
خُلُقُ الْإِسْلَامِ الْحَيَاءُ: akhlaqnya Islam adalah rasa malu.

C.      Sabab Wurud dan Derajat Hadits
     Rasulluallah bersabda: setiap agama itu memiliki akhlaq. Maksud akhlaq di sini adalah rasa malu yang disyariatkan di dalam Islam. Orang Islam itu mengkategorikan (mengkhususkan) rasa malu sebagai bentuk akhlak yang ada di dalam agamanya. Sebagian dari aktifitas (pekerjaan) mereka itu mendapatkan pahala lantaran di dasari oleh sikap malu yang mereka miliki. (Yang dimaksud) Akhlaq di sini mengandung arti perasaan malu yang dilakukan (dimiliki) oleh para ahli agama atau sebagian besar dari mereka, dan yang dilakukan (dimiliki) oleh para ahli kebajikan. Rasa malu itu dapat bertambah seiring dengan betambahnya kebaikan dan dapat pula berkurang seiring dengan berkurangnya kebaikan. Apabila Islam itu berakhlaqkan rasa malu, maka rasa malu itu ditujukan kepada para pemeluknya [kepada salah satunya atau kedua-duanya]**. Hanya Allah yang tau, hakikat malu yang di anjurkan di dalam Islam itu. Adapun rasa malu yang menghantarkan seseorang meninggalkan menuntut ilmu maka rasa malu tersebut dilarang (tak dianjurkan). Sayidah Aisyah berkata: Sebahagia-bahagianya kaum perempuan adalah kaum perempuan Anshar di mana dengan adanya rasa malu yang mereka miliki tidak serta merta menghalanginya untuk mempelajari mendalami agama. Ummu sulaim berkata:: wahai rasul, sesuguhnya Allah itu melarang rasa malu (kepada manusia) dalam hal kebenaran; Apakah seorang perempuan itu wajib mandi (jinabah) ketika ia mengalami mimpi (jinabah) ? Nabi menjawab, ya, ia wajib mandi jika mengeluarkan air(mani). Hasan bin Abi Hasan al-Basri berkata: nabi tidak akan memberi tahu kepada orang yang berbangga diri dan takabur. Begitu pula, malu yang tidak disyariatkan (dianjurkan) adalah perasaan malu yang mencegah sesorang untuk menganjurkan kebaikan, mencegah kemunkaran, menyuarakan kebenaran dan menegakkannya, melaksanakan pesaksian (pengakuan) kebenaran, dan jihad di jalan Allah.

Derajat hadits: marfu’                          

D.      Ayat-Ayat Al-Quran Terkait QS al-fath [48]: 29

مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ ذَلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَمَثَلُهُمْ فِي الْإِنْجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَى عَلَى سُوقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا

29.  Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud[1]. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya Maka tunas itu menjadikan tanaman itu Kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya Karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.

[1406]  Maksudnya: pada air muka mereka kelihatan keimanan dan kesucian hati mereka.


[1]Maksudnya: pada air muka mereka kelihatan keimanan dan kesucian hati mereka.

ASPEK YANG MEMPENGARUHI BAHASA : BIOLOGIS


Sebelumnya perlu kita ketahui apa Ilmu Psikolinguistik itu? Ilmu Psikolinguistik adalah ilmu yang membahas landasan biologis dan neurologis pada bahasa. Perkembangan bahasa manusia terkait erat dengan perkembangan biologinya. Dan pertumbuhan bahasa pada manusia mengikuti jadwal perkembangan genetiknya sehingga munculnya suatu bahasa tidak dapat di paksakan.
            Di seluruh dunia, pada umumnya anak memperoleh bahasa dengan melalui proses yang sama. Antara umur 6 sampai 8 minggu, anak mulai mendekat (cooing), yakni mereka mengeluarkan bunyi-bunyi yang serupa bunyi vocal dan konsonan. Bunyi ini belum bisa diketahui sebagai bunyi apa, tapi sudah merupakan suatu bunyi. Pada sekitar umur sekitar 6 bulan mulailah dengan berceloteh atau mengeluarkan bunyi yang berupa sukukata. Pada umur sekitar 1 tahun, anak mulai mengeluarkan bunyi yang bisa diidentifikasi sebagai suatu kata atau ujaran satu kata. Menjelang umur 2 tahun mulailah dengan ujaran dua kata. Akhirnya, sekitar 4-5 tahun anak akan telah dapat berkomunikasi dengan lancar.
            Untuk 18 bulan pertama, seorang tokoh Bahasa Lennberg (1969 : 13) memberikan pendapat seperti pada gambar dibawah ini, di mana di gambarkan keterkaitan antara perkembangan biologi manusia dengan bahasa yang sedang diperolehnya.

INTEVERENSI DAN INTEGRASI DALAM BAHASA


1. Pengertian Interverensi
      Interverensi bahasa yaitu penyimpangan norma kebahasaan yang terjadi dalam ujaran dwibahasa atau bilingualisme karena keakrabannya terhadap lebih dari satu bahasa, yang disebabkan karena adanya kontak bahasa.
      Dapat disimpulkan dari sekian banyak pendapat dari tokoh-tokoh sosiolinguistik bahwa :
-          Ketika kontak bahasa terjadi, maka proses saling mempengaruhi antara bahasa satu dengan bahasa yang lain saling berhubungan. Dan pada saat itulah interverensi terjadi atau muncul.
-          Interverensi merupakan masuknya penyusupan sistem suatu bahasa ke dalam bahasa lain.
2.  Pengertian Integrasi
      Integrasi adalah unsur-unsur dari bahasa lain yang terbawa masuk serta sudah dianggap, diperlakukan, dan dipakai sebagai bagian dan bahasa yang menerima atau yang memasukinya.
  1. Kesimpulan dari saya :
      Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa Interferensi masih dalam proses, sedangkan Integrasi sudah menetap dan diakui sebagai bagian dari bahasa penerima.
      Meskipun berbeda, antara interferensi dan integrasi sebenarnya memiliki sisi yang sama, yaitu bahwa keduanya merupakan gejala bahasa yang terjadi sebagai akibat adanya kontak bahasa. Integrasi dan interferensi memiliki persamaan - persamaan antara lain bahwa baik gejala interferensi maupun integrasi bisa terjadi pada keempat tataran kebahasaan yaitu fonologi, gramatika, kosakata dan semantik.

Motivasi


·         Definisi

            Adalah proses menghilangkan faktor yang melemahkan dorongan kita. Rasa tidak tidak berdaya dihilangkan menjadi pribadi yang lebih percaya diri. Sementara harapan dimunculkan kembali dengan membangun keyakinan bahwa apa yang diinginkan bisa kita capai. Dengan demikian jika sebuah sumbat motivasi (dalam hal ini ketidak berdayaan dan tanpa harapan) dihilangkan, maka aliran energi dalam tubuh kita bisa mengalir kembali.

·        Komponen Motivasi
Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu : (a) Kebutuhan, (b) Dorongan, dan (c) Tujuan.

·         Jenis Motivasi

-          Motivasi primer adalah motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar yang umumnya berasal dari segi biologis atau jasmani manusia.
-          Motivasi sekunder adalah motivasi yang dipelajari.

·         Fungsi Motivasi

a. Menyediakan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar mengajar.
b. Menggiatkan semangat belajar siswa.
c. Menimbulkan atau menggugah minat siswa agar mau belajar.
d. Mengikat perhatian siswa agar senantiasa terikat pada kegiatan belajar.
e. Membantu siswa agar mampu dan mau menemukan dan memiliki jalan atau tingkah laku yang sesuai untuk mendukung pencapaian tujuan belajar maupun hidupnya dimasa mendatang.

·         Sifat Motivasi
-          Motivasi Intrinsik(motivasi internal).
Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan / dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri.
-          Motivasi Ekstrinsik(motivasi eksternal).
Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu.

·         Prosess Motivasi Dalam Belajar
            Tidak perlu dirangsang dari luar, karena memang dalam diri individu tersebut sudah ada dorongan untuk melakukan tindakan dan dari luar diri seseorang(motivasi eksternal) yaitu motivasi yang berfungsinya karena disebabkan oleh adanya faktor pendorong dari luar diri individu.