BLOGGER TEMPLATES AND MyYearBook Layouts »

Kamis, 02 Juni 2011

Pendidikan Karakter


A.      Hadits 8831 dan 1406

حَدَّثَنَا هَارُونُ بْنُ مَعْرُوفٍ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ وَسَمِعْتُهُ أَنَا مِنْ هَارُونَ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ قَالَ أَخْبَرَنِي أَبُو صَخْرٍ عَنْ أَبِي حَازِمٍ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمُؤْمِنُ مُؤْلَفٌ وَلَا خَيْرَ فِيمَنْ لَا يَأْلَفُ وَلَا يُؤْلَفُ
            Harun bin Makruf bercerita kepada kami: Abdullah berkata, dan aku mendengarkan dari Harun. Ia (harus) berkata: Abdullah bin Wahab bercerita kepada kami: ia(abdullah b. wahab) berkata: Abu Shakhrin menginformasikan kepadaku dari Abi Hazim dari Abi Soleh dari Abi Hurairah bahwasanya nabi Saw. bersabda: Orang Mukmin adalah org yg beraklaq, dan tidak ada kebaikan bagi orang yang tidak beraklhak dan ia tidak akan diakhlaki (dihormati).

حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ سَلَمَةَ بْنِ صَفْوَانَ بْنِ سَلَمَةَ الزُّرَقِيِّ عَنْ زَيْدِ بْنِ طَلْحَةَ بْنِ رُكَانَةَ يَرْفَعُهُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِكُلِّ دِينٍ خُلُقٌ وَخُلُقُ الْإِسْلَامِ الْحَيَاءُ
            Imam Malik menceritakan kepadaku sebuah hadits yang disandarkan kepada Rasulullah Saw.,dari Salmah bin Sofwan bin Slamah al-Zurqini dari Zaid bin Thlhah bin Rukanah: Rasulullah bersabda: Setiap agama memiliki akhlaq dan akhlaq Islam adalah rasa malu.

B.     Makna Mufradat (Keyword)
الْمُؤْمِنُ مُؤْلَفٌ      : orang mukmin adalah orang yang berakhlaq.
خُلُقُ الْإِسْلَامِ الْحَيَاءُ: akhlaqnya Islam adalah rasa malu.

C.      Sabab Wurud dan Derajat Hadits
     Rasulluallah bersabda: setiap agama itu memiliki akhlaq. Maksud akhlaq di sini adalah rasa malu yang disyariatkan di dalam Islam. Orang Islam itu mengkategorikan (mengkhususkan) rasa malu sebagai bentuk akhlak yang ada di dalam agamanya. Sebagian dari aktifitas (pekerjaan) mereka itu mendapatkan pahala lantaran di dasari oleh sikap malu yang mereka miliki. (Yang dimaksud) Akhlaq di sini mengandung arti perasaan malu yang dilakukan (dimiliki) oleh para ahli agama atau sebagian besar dari mereka, dan yang dilakukan (dimiliki) oleh para ahli kebajikan. Rasa malu itu dapat bertambah seiring dengan betambahnya kebaikan dan dapat pula berkurang seiring dengan berkurangnya kebaikan. Apabila Islam itu berakhlaqkan rasa malu, maka rasa malu itu ditujukan kepada para pemeluknya [kepada salah satunya atau kedua-duanya]**. Hanya Allah yang tau, hakikat malu yang di anjurkan di dalam Islam itu. Adapun rasa malu yang menghantarkan seseorang meninggalkan menuntut ilmu maka rasa malu tersebut dilarang (tak dianjurkan). Sayidah Aisyah berkata: Sebahagia-bahagianya kaum perempuan adalah kaum perempuan Anshar di mana dengan adanya rasa malu yang mereka miliki tidak serta merta menghalanginya untuk mempelajari mendalami agama. Ummu sulaim berkata:: wahai rasul, sesuguhnya Allah itu melarang rasa malu (kepada manusia) dalam hal kebenaran; Apakah seorang perempuan itu wajib mandi (jinabah) ketika ia mengalami mimpi (jinabah) ? Nabi menjawab, ya, ia wajib mandi jika mengeluarkan air(mani). Hasan bin Abi Hasan al-Basri berkata: nabi tidak akan memberi tahu kepada orang yang berbangga diri dan takabur. Begitu pula, malu yang tidak disyariatkan (dianjurkan) adalah perasaan malu yang mencegah sesorang untuk menganjurkan kebaikan, mencegah kemunkaran, menyuarakan kebenaran dan menegakkannya, melaksanakan pesaksian (pengakuan) kebenaran, dan jihad di jalan Allah.

Derajat hadits: marfu’                          

D.      Ayat-Ayat Al-Quran Terkait QS al-fath [48]: 29

مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ ذَلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَمَثَلُهُمْ فِي الْإِنْجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَى عَلَى سُوقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا

29.  Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud[1]. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya Maka tunas itu menjadikan tanaman itu Kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya Karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.

[1406]  Maksudnya: pada air muka mereka kelihatan keimanan dan kesucian hati mereka.


[1]Maksudnya: pada air muka mereka kelihatan keimanan dan kesucian hati mereka.

0 komentar: