BLOGGER TEMPLATES AND MyYearBook Layouts »

Kamis, 02 Juni 2011

VALIDITAS TEST


Validitas adalah salah satu ciri yang menandai tes hasil belajar yang baik. Untuk dapat menentukan apakah suatu tes hasil belajar telah memiliki validitas atau daya ketepatan mengukur.
  1. Macam-MacamValiditas
a.       Validitas Logis
  1. Cara Mengetahui Validitas Alat Ukur
  2. Validitas Butir Soal atau Validitas Item
  3. Tes Terstandart sebagai Kriterium dalam Menentukan Validitas
  4. Validitas Faktor
A.    TEKNIK PENGUJIAN VALIDITAS TES HASIL BELAJAR
Penganalisisan terhadap tes hasil belajar sebagai suatu totalitas dapat di lakukan dengan dua cara :
1.      Validitas Logis
      Adalah validitas yang diperoleh dengan berpikir logis. Dengan demikian maka suatu tes hasil belajar dapat dikatakan telah memiliki validitas rasional, apabila setelah melakukan analisa secara rasional ternyata tes hasil belajar memang (secara rasional) dengan tepat telah dapat mengukur apa yang seharusnya di ukur. Untuk menentukan sudah memiliki tes validitas rasional atau belum, dilakukan dari dua segi :
a.      Validitas Isi (Content Validity)
            Adalah validitas yang diperoleh setelah dilakukan penganalisisan atau pengujian terhadap isi yang terkandung dalam tes hasil belajar tersebut. Dan validitas ini yang ditilik dari segi tes itu sendiri sebagai alat pengukur hasil belajar  yaitu : sejauh mana tes hasil belajar sebagai alat pengukur hasil belajar peserta didik, isinya telah dapat mewakili secara representative terhadap keseluruhan materi atau bahkan pelajaran yang seharusnya di tes kan (diujikan).

            Validitas isi identik dengan pembicaraan tentang populasi dan sampel. Upaya lain yang dapat ditempuh dalam rangka mengetahui validitas isi dari tes hasil belajar adalah dengan jalan menyelenggarakan diskusi panel. Hasil-hasil diskusi itu selanjutnya dijadikan pedoman atau bahkan acuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan isi atau materi tes hasil belajar tersebut. Jadi kegiatan menganalisa validitas isi dapat dilakukan baik sesudah maupun sebelum tes hasil belajar dilaksanakan.

b.      Validitas Kontruksi (Construct Validity)
            Adalah validitas yang ditilik dari segi susunan atau kerangka. Tes hasil belajar dapat dikatakan telah memiliki validitas susunan apabila butir-butir soal atau item yang membangun tes tersebut benar-benar telah dapat dengan secara tepat mengukur aspek-aspek berfikir (seperti: aspek kognitif, aspek efektif, aspek psikomotorik dan sebagainya.)

            Validitas tes hasil belajar dapat dilakukan penganalisisannya dengan jalan melakukan pencocokan antara aspek-aspek berpikir yang terkandung dalam tes hasil belajar tersebut. Validitas konstruksi dapat dilakukan dengan jalan menyelenggarakan diskusi panel, baik sesudah maupun sebelum tes hasil belajar dilaksanakan.

2.      Validitas Empiris
      Adalah validitas yang bersumber pada atau diperoleh atas dasar pengamatan di lapangan. Tes hasil belajar dapat dikatan memiliki validitas empiric apabila berdasarkan hasil analisis yang dilakukan terhadap data hasil pengamatan di lapangan, terbukti bahwa tes hasil belajar itu dengan secara tepat telah dapat mengukur hasil belajar yang seharusnya di ungkap atau diukur lewat tes hasil belajar tersebut. Untuk menentukan sudah memiliki tes validitas empirik atau belum, dilakukan dari dua segi :
a.      Validitas Ramalan (Predictive Validity)
            Adalah suatu kondisi yang menunjukkan seberapa jauhkah sebuah tes telah dapat dengan secara tepat menunjukkan kemampuannya untuk meramalkan apa yang terjadi pada masa mendatang. Contohnya pada suatu tes seleksi penerimaan calon mahasiswa baru pada sebuah perguruan tinggi, inilah yang menunjukkan suatu tes yang diharapkan mampu meramalkan keberhasilan studi para calon mahasiswa dalam mengikuti program pendidikan di perguruan tinggi tersebut pada masa-masa yang akan datang.

            Untuk mengetahui apakah suatu tes hasil belajar dapat dinyatakan sebagai tes yang memiliki validitas ramalan atau belum, dapat ditempuh dengan cara mencari korelasi antara hasil tes belajar yang sedang di uji validitas ramalannya dengan kriterium yang ada. Jika hasilnya korelasi positif yang signifikan maka tes belajar tersebut dapat dinyatakan telah memiliki validitas ramalan yang tepat. Artinya, Apa yang telah diramalkan, betul-betul telah terjadi secara nyata dalam praktek.
Mencari korelasi antara tes hasil belajar yang sedang  di uji validitasnya dengan cara menerapkan Teknik Analisis Korensional Product Moment dari Karl Pearson (Korelasi Product Moment: yang perlu diperhatikan dalam analisis korelasi Product Moment adalah nilai r yang diperoleh, apakah nilai r-nya negatif atau posistif, jika r-nya negatif maka korelasi yang diperoleh adalah korelasi negatif (peningkatan pada variabel X akan diikuti penurunan pada variabel Y dan penurunan pada variabel X akan diikuti kenaikan pada Variabel Y). Kemudian lihat berapa p-nya, apa harga p yang diperoleh memenuhi taraf signifkansi yang digunakan (taraf signifikasi yang digunakan biasanya p 1% dan p 5%), jika harga p signifikan berarti terdapat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Langkah selanjutnya adalah melihat nilai r2 untuk mengetahui sumbangan efektif   penelitian.
           
b.      Validitas Bandingan (Concurrent Validity)
                  Dikatakan sebagai validitas bandingan apabila tes tersebut dalam kurun waktu yang sama dengan secara tepat telah mampu menunjukkan adanya hubungan yang searah, antara tes pertama dengan tes berikutnya. Validitas bandingan juga disebut denga istilah : validitas sama saat, validitas pengalaman atau validitas ada sekarang. Dikatan sama saat, sebab validitas tes itu ditentukan atas dasar data hasil tes yang pelaksanaanya dilakukan pada kurun waktu yang sama. Dikatakan validitas pengalaman sebab validitas tes tersebut ditentukan atas dasar pengalaman yang diperoleh. Dan dikatakan validitas ada sekarang  sebab jika kita menyebut istilah pengalaman, maka istilah itu akan selalu kita kaitkan dengan hal-hal yang telah terjadi pada masa lalu, sehingga data mengenai pengalaman masa lalu itu pada saat sekarang ini sudah ada di tangan.

      Jika hasil tes yang ada sekarang ini mempunyai hubungan searah dengan hasil tes berdasar pengalaman masa lalu, maka tes yang memiliki karakteristik seperti itu dinyatakan telah memiliki validitas bandingan.

      Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang searah antara tes pertama dengan tes berikutnya, dapat digunakan teknik analisis product moment dari Karl Pearson.

0 komentar: